Jumat, 27 Mei 2011

HUKUM SEBAB & AKIBAT

Pepatah mengatakan: "Barangsiapa menabur angin akan menuai badai"

~kalau gak mau dicubit jangan mencubit
~kalau gak mau dihina jangan menghina

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan meski seberat debu, dia pasti akan melihatnya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan meski seberat atom-pun, dia pasti akan melihat (balasan)nya pula." (Q.S. Al-Zalzalah: 7 dan 8)

Allah swt. menggambarkan supaya kita selalu berhati-hati dalam berfikir dan bertindak baik padaNya, pada diri sendiri, apalagi pada orang lain, karena semua yang kita lakukan selalu saja kembali pada diri kita.

Wallahu 'alam bi as-showab...

Dibuat pada : 17/05/2011
Oleh : Centra Hana

Rabu, 25 Mei 2011

HIDUP ADALAH PILIHAN

Hidup adalah pilihan, kita harus menentukan pilihan kita sendiri. Dalam ilmu kalam, terdapat ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat menimbulkan kesan bahwa manusia memiliki kebebasan dan kemampuan memilih/melakukan perbuatan. Ada banyak ayat-ayat yang menunjukkan kebebasan manusia untuk memilih melakukan suatu perbuatan, beberapa diantaranya adalah :
  1. Kebenaran itu sudah jelas. ” Kalau kita ingin beriman maka berimanlah (yakin kepada Allah swt.), tapi kalau ingin kafir maka terserahlah kafir (ingkar kepada Allah swt.)”
 Sebagaimana Q.S. Al-Kahfi: 29.
Wa qulil haqqu mir-rabbikum faman_syaa-a falyukmin wa man_syaa-a falyakfur
Artinya : “ Dan katakanlah : kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah kafir.”
Dalam ayat tersebut, meneragkan bahwa manusia diberi kebebasan menentukan dirinya sendiri, mau menjadi mukmin atau kafir.
  1. “ Kalau kita ingin selamat maka berjalan luruslah (jalan kebenaran), tapi kalau kita ingin celaka maka berbeloklah (jalan kesesatan).”
Sebagaimana Q.S. Al-Insan: 3.
Inna hadainaahu assabiila imma syakiran wa imma kafuuran
Artinya : “ Sesungguhnya kami telah menunjukkannya jalan yang lurus, ada yang bersyukur/mengikutunya dan ada pula yang kafir.”
Dalam ayat tersebut, Allah swt. hanya memberikan jalan kebenaran, sedang kita (manusia) besas untuk mengikutunya atau mengingkarinya.
  1. “ Kalau kita ingin mendapatkan pahala maka berbuat baiklah (ma'ruf), tapi kalau kita ingin mendapatkan dosa maka berbuat buruklah (mungkar)”.
 Sebagaimana Q.S. Al-Baqarah: 286.
La haa maa kasabat wa ‘alaika maal_tasabat
Artinya : “ Untuknya pahala apa yang ia usahakan, dan atasnya siksa dari apa yang ia kerjakan .”
Dalam ayat tersebut, menerangkan bahwa manusia mendapat pahala atau dosa(siksa) itu, semata-mata akibat dari apa yang dikerjakannya.
  1. “ Kalau kita ingin sukses maka rajin bekerja, berusaha dan berdo'alah, tapi kalau kita ingin susah maka bermalas-malasanlah.”
Innallaha laa yughoyyiru maa biqaumin hattaa yughoyyiru maa bianfusihim
Artinya : “ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri.”
Dalam ayat tersebut, manusia diberi kebebasan untuk merubah nasibnya.    
Demikianlah diantara ayat-ayat yang menunjukkan kebebasan manusia untuk menentukan pilihannya sendiri dalam kehidupannya di dunia ini. Ayat-ayat tersebut diatas, sekilas saling bertentangan satu dengan yang lain, padahal tidak demikian. Memang hal yang perlu diingat bahwa walaupun manusia berwenang berusaha tetapi banyak hal-hal yang tidak dapat terjangkau oleh akal dan tidak terkuasai oleh kemampuan usahanya, yaitu kekuasaan Allah swt. itulah sunatullah yang membatasi usaha dan ikhtiar manusia.
Jadi, Allah memberi “ kemungkinan” kepada manusia bekerja atau tidak merupakan termasuk sunatullah. “manusia yang mempunyai kemauan bekerja, berarti manusia itu mempunyai ikhtiar”.demikianlah hakekat “kebenaran” Qadha dan Qhadar Allah bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Maka, kewajiban kita untuk bekerja dan berusaha dengan baik tentang nasib apa yang bakal dialami nanti itu bukan urusan kita. Manusia berusaha Tuhanlah yang menentukannya.
“ Ya Allah, tunjukkanlah pada kami petunjuk (kebenaran) agar menjadi pilihan kami untuk mengikutinya dan tunjukkanlah kami yang tidak benar (kesesatan) dan mudahkanlah kami untuk mengingkarinya “ Amin.    
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idh hadaitanaa wahab lanaa min_ladunka rahmatan innaka antal wahhab
Artinya : “ Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”(Q.S. Ali- Imran: 8)    
Semoga dengan ayat-ayat diatas dapat menjadikan kita untuk selalu berfikir positif kepada Allah swt. Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kita dan kepantasan atas usaha yang telah kita lakukan. Demikian itu semoga menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita untuk menjadi insan yang lebih kreatif dan inovatif. Amin. Syukron.... Ya Rahman. Wallahu ‘alam bi as-showwaab.
Dibuat pada :  22/05/2011
Oleh : Centra Hana

Kamis, 19 Mei 2011

Muwaajahah Qolbu?

Apa yang kita rasakan kalau sehari saja kita tidak membaca Al-Qur'an?

Seberapa butuhkah kita kepadanya?

Sudahkah sepenting makan dan minum buat tubuh kita? yang kalau sehari saja kita tidak makan kita akan menderita....

Sesungguhnya Al-Qur'an adalah kebutuhan jiwa kita...

Dibuat pada : 03/05/2011
Oleh : Centra Hana

KEPANTASAN CINTA

Janganlah menerima apa adanya, jangan pula mengharapkan(menuntut) yang terbaik. Memperbaiki dirilah untuk kepantasan mendapatkan jiwa yang baik, yang sesuai dengan dirimu. Sebagaimana firman Allah swt. :

Al-khobiitsatu lil-khobiitsiina wal-khobiitsuuna lil-khobiitsati_ wath’-thayyibatu lith’-thoyyibuuna lith’-thayyibati_ uulaaika mubarrauuna mimmaa yaquuluuna_ lahumm-maghfiratun wa rizqun-kariim

 “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Q.S. AN-NUUR: 26.

 Subhanallah...

Dibuat pada : 03/05/2011
Oleh : Centra Hana