Selasa, 20 Desember 2011

HADIST


  • Tanggung jawab kepala keluarga---»Rasulullah SAW bersabda : "Bila seorang laki-laki memberi nafkah keluarganya semata-mata karena harapkan ridha Allah SWT maka sama dengan dia memberi sedekah."(HR. Bukhari)

  • Membaca Al-qur'an---»Rasulullah SAW bersabda : "Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala".(HR. Bukhari dan Muslim) 

  • 5 pertanyaan---»Rasulullah SAW bersabda : "Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang lima perkara: (1) Tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya; (2) Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya; (3) Tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan (4) dalam hal apa dia membelanjakannya; (5) dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan."(HR. Ahmad)

  •  Sabar mendatangkan pahala besar--»Rasulullah SAW bersabda : "Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka".(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

  • Menerima pemberian kawan(saudara)---»Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang disalurkan Allah untuknya."(HR. Al-Hakim)

  • Rukun tetangga. Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar(jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya".(HR. Al-Baihaqi)
  • Keutamaan bersedekah---»Rasulullah SAW bersabda : "Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya".(HR. At-Tirmidzi)

  • Rasulullah SAW bersabda : "Hak anak adalah diberi nama yang baik, dididik adab yang baik, dan diberi kedudukan yang baik (dalam hatimu)".(HR. Aththusi)

  •   Rasulullah SAW bersabda : "Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya".(HR. Ahmad)
  •  Rasulullah SAW bersabda : "Allah SWT memberi rezeki kepada hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya".(HR. Aththusi)

  • Rasulullah SAW bersabda : "Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya".(HR. At-Tirmidzi)

  • Rasulullah bersabda: barang siapa yang mengingatkan sesama tentang kedatangan bulan nisfu sya’ban. Maka api neraka haram baginya. 

  • Nabi bersabda, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran, (mendatangkan) ketenangan dan kebohongan, (mendatangkan) keraguan.”

Minggu, 18 Desember 2011

Menbudayakan Ucapan atau Kalimat Thoyyibah

Menbudayakan Ucapan atau Kalimat Thoyyibah dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :

“BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM”
Apabila hendak memulai suatu pekerjaan.

“ALHAMDULILLAH”
Apabila telah selesai melaksanakan suatu pekerjaan atau mendapat nikmat.

“MASYAA ALLAH”
Apabila terjadi sesuatu yang mengagumkan.

“INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN”
Apabila mendapat musibah.

“SUBHAANALLAH”
Apabila terjadi hal yang mengejutkan.

“ASTAGFIRULLAAH”
Apabila terjadi suatu kesalahan.

“ALLAAHU AKBAR”
Apabila berhasil melaksanakan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan.

“NA’UUDZUBILLAAH”
Apabila diri kita ingin terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan.


Jumat, 26 Agustus 2011

Malam Lailatul Qadar


“...Lailatul qad’ri khoirum min alfi syahr...”
(malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan).
Malam Kemuliaan (Lailatul Qadar) adlh mlm yg penuh kemuliaan, kebesaran krn pd mlm itu permulaan turunnya Al-Qur’an.
Waktu Lailatul Qadar adlh pada sepuluh mlm terakhir dari bulan Ramadhan.
Lailatul Qadar ini sering kali jatuh pd mlm 27 (mlm ini),sebagimana Ubay bin Ka’ab ra. Pernah bersumpah bahwa Lailatul Qadar jatuh pada mlm 27. Lalu ditanyakan kpdnya, “Dengan apa engkau mengetahui hal itu? Ubay bin Ka’ab menjawab : “Aku mengetahuinya dari tanda2 yg diberikan oleh Rasulullah SAW. bahwa matahari akan terbit pd pagi harinya spt. Bejana tembaga yg tdk memancarkan sinarnya”. (H.R. Ahmad,Muslim,Abu Dawud dan Tirmidzi).

Mari kita bertasbih, menyebut Asma’ Allah SWT. ,beriktikaf di masjid bagi para laki-laki, sdg bagi perempuan beribadah dirumah saja (lbh baik). Berittihad, minta ampun atas sgl kesalahan2 kita.

“Allahumma innaka ‘afuwwu tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii” 3x.
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan Yang memberi ampun, dan Engkaulah Tuhan yang suka memberi ampun, karena itu ampunilah hamba).

Semoga kita semua mendapatkan anugerah atas kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Amin Allahumma 'amiin...

Wallahu ‘alam bis-showwab...

Sabtu, 20 Agustus 2011

RAMADHAN BULAN HADIAH



Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya, karena Ramadhan merupakan bulan hadiah dari Allah bagi orang-orang yang beriman. Didalamnya terdapat banyak keistimewaan, diantaranya :
Ø  Disediakan surga Ar-Royyan, bagi mereka yang berpuasa. Sebagaimana hadits Nabi SAW. :
“ Dan Sahl bin Sa’d RA., bahwa Nabi SAW. bersabda : Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang disebut Ar-Royyan. Itulah pintu yang pada hari kiamat dikhususkan bagi orang-orang yang puasa...” (H.R. Bukhori-Muslim)

Ø  Bulan berlipat pahala. Siapa yang melakukan amalan sunah, pahalanya sama dengan melakukan amalan wajib dan siapa yang melakukan amalan wajib, pahalanya sama dengan melakukan 70 kewajiban di bulan lain. Sebagaimana :
“... Barangsiapa pada bulan itu (Ramadhan) mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain...” (H.R. Al-Uqaili, Inu Huzaimah, Al-Baihaqi, Al-Khaib dan Al-Asbahani)

Ø  Terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
“Barangsiapa mendirikan sholat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu...” (H.R. Bukhori-Muslim)

Ø  Bulan berlimpah keberkahan. Sebagaimana hadits Nabi SAW. :
“ Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi “ (H.R. Ahmad dan An-Nasa’i)

Ø  Bulan Ramadhan juga merupakan bulan penuh rahmat dan bulan penuh ampunan.
“... Maka barang siapa yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dan beribadah di malam harinya karena iman dan mengharap ridha Allah, maka keluarlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana seorang bayi yang baru keluar dari perut ibunya.” (H.R. Ibnu Majah, Al-Baihaqi)

Subhanallah..., sungguh istimewa hadiah yang diberikan Allah SWT. kepada hambanya yang beriman (puasa). Kita diberi anugerah bulan yang penuh keberkahan yaitu bulan Ramadhan, untuk kita mensucikan diri dari dosa-dosa yang telah kita perbuat dibulan-bulan sebelumnya.
 “ Semua amal manusia baginya, melainkan puasa; maka sesungguhnya puasa itu bagiKu dan Aku akan memberi pembalasannya.” (H.R. Bukhori)

So, janganlah menyia-nyiakan datangnya bulan Ramadhan, mari kita melakukan amalan-amalan yang terbaik dibulan tersebut karena iman dan mengharap ridho Allah SWT.
Semoga kiranya Allah SWT. mengampuni segala dosa-dosa kita, mendapatkan anugerah (hadiah) sebagaimana hadits-hadits diatas, dan akhirnya kita dapat menjadi hamba Allah yang bertakwa.. Amiin.


Jumat, 12 Agustus 2011

KUPU-KUPU SUMBER INSPIRATIF II


     Sebelumnya penulis telah menulis bagaimana kegigihan dan kesabaran seekor kupu-kupu dalam menghadapi perubahan dalam dirinya, dalam KUPU-KUPU SUMBER INSPIRATIF I.
Tidak hanya ketika proses metamorfosisnya. Seekor kupu-kupu, dari sebuah telor (pupa) hingga sampai menjadi kupu-kupu yang sangat indah. Selama hidupnya, kupu-kupu selalu memberi manfaat bagi lingkungannya. Dengan kakinya, ia membantu perkawinan tumbuhan. Saat benang sari yang melekat pada kaki kupu-kupu kemudian terjatuh dikepala putik, disinilah terjadi pembuahan.
Kita (manusia) dengan segala kelebihan akal dan nurani yang dimiliki, seharusnya bisa lebih bermanfaat bagi diri, sesama dan lingkungannya.

Rosulullah SAW. bersabda :
“Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain” (H.R. Bukhori)

Marilah kita introspeksi diri (mengaca) dari seekor kupu-kupu, sudah seberapa bermanfaatkah yang kita lakukan bagi kehidupan kita, sesama dan lingkungan.
Jika merasa manfaat yang kita berikan masih kurang, Segera tambahkan !
Jika belum memulainya, Segera lakukan !
Tidak ada kata terlambat, Bersegeralah !!! , untuk menjadi hamba yang terbaik dihadapan Allah SWT.


Rabu, 10 Agustus 2011

KUPU-KUPU SUMBER INSPIRATIF I


Kita semua tahu asal dari kupu-kupu hanyalah telor yang disebut pupa. Pupa-pupa ini pada akhirnya tumbuh menjadi ulat. Seiring dengan waktu, ulat tanpa kenal menyerah akan terus berkembang hingga menjadi kepompong. Dalam balutan kulit kepompomg yang kusam itulah kupu-kupu mempersiapkan diri untuk menjadi indah. Saat tiba masanya ia harus keluar dari kepompong, hanya ada dua pilihan, keluar dengan sempurna atau mati. Dengan perlahan namun pasti kupu-kupu berusaha keluar dari kulit yang menutupinya sedikit demi sedikit. Ia keluar dan mengembangkan sayapnya lalu terbang menghampiri bunga.
Dalam firman Allah swt. dalam surat An-Nahl: 13

"Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran."

Sama halnya dengan kehidupan ini, adanya perubahan adalah suatu yang tidak dapat dihindari dan pasti terjadi.
Belajar dari seekor kupu-kupu yang begitu sabar, ulet dan pantang menyerah untuk menjadi indah. Kita sebagai makhluk yang sempurna, yang dibekali akal dan pikiran harus sudah sepantasnya siap menghadapi setiap perubahan dan tantangan dalam kehidupan ini. Jika dalam perjalanan kita mengalami kegagalan, janganlah putus asa. Bangkit dan Perbaikilah segera !

So, hadapilah perubahan dan tantangan dengan semangat yang pantang menyerah, untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Jangan pernah takut gagal, sebab kegagalan adalah awal dari keberhasilan kalau kita mau tetap berusaha dan berdo’a.
Semangat !!!
.






Senin, 01 Agustus 2011

RAMADHAN BULAN MERAIH KESUKSESAN (Fitrah)



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah : 183).

Alhamdulillah, Allah SWT. telah memberi kita umur panjang, sehingga kita dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan penuh ampunan dan bulan yang penuh pahala berlipat ganda.

Dalam bulan Ramadhan, kekuatan akan diperoleh bagi orang yang puasanya, berbukanya, makan sahurnya, tarawihnya, mengikuti sunnah Rasulullah SAW. yaitu tidak sekedar menahan lapar dan haus saja, tetapi juga puasa (menahan) dari segala sifat dan sikap yang dapat menyebabkan datangnya dosa.

“Syahru ramadhaana syahrun kataballaahu ‘alaikum shiyaamahu wasanantu lakum qiyaamahu, faman shaamahu waqaamahu iimaanan wa ihtisaaban kharaja min dzunuubihi kayaumin waladathu ummuhu”

Artinya : Bulan Ramadhan adalah bulan yang Allah telah mewajibkan atasmu berpuasa, dan Aku mensyariatkan bagimu ibadah pada malam harinya. Maka barangsiapa yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dan beribadah di malam harinya karena iman dan mengharap ridho Allah, keluarlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana seorang bayi yang baru keluar dari perut ibunya. (H.R. Ibnu Majah, Al-Baihaqi)

“Man shaama Romadhona iimaanan wa ihtisaaban ghufira lahu ma taqaddama min dzanbihi”

 Artinya : Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridho Allah, diampunilah semua dosanya yang telah lalu. (Al-Hadits)

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, maka isilah dengan amalan-amalan ibadah. Kerjakanlah amalan ibadah dengan khusyu’ dan lakukan yang terbaik bukan yang terbanyak. Sebagaimana diungkapkan oleh Al-Qur’an, bahwa dalam beramal ibadah itu titik beratnya adalah pada

“Ahsanu ‘amalan” (Amal yang terbaik), bukan
“Aktsaru ‘amalan” (Amal yang terbanyak)

Seseorang yang beribadah dengan khusyu’, berkumpulnya antara dzikir dan fikir, Insya Allah akan menumbuhkan kekuatan yang luar biasa, yang akan menumbuhkan wibawa tersendiri dan disegani.

Ciri orang yang sukses adalah orang yang mampu menggunakan kesempatan untuk meraih prestasi. Ramadhan adalah peluang yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas hidup dan perjuangan kita. Sungguh termasuk orang yang rugi, apabila bulan Ramadhan berlalu begitu saja dan seseorang belum diampuni dosa-dosanya.
Sebagaimana petunjuk Rasulullah SAW. :

“Wa rogima anfu rajulin dakhola ‘alaihi ramadhaanu tsumman_salakho qab’la an-yughfaro lahu...”

Artinya : Dan sumbinglah hidung seseorang (sangat rugi), bulan Ramadhan datang sampai selesai dosanya belum diampuni oleh Allah”. (H.R. Al-Hakim)

Jadi, marilah kita isi bulan Ramadhan ini dengan amalan-amalan ibadah dan menjauhi segala perbuatan fakhsya’ dan mungkar, yang dapat merusak amal ibadah kita.

Semoga Allah SWT. senantiasa membimbing kita ke jalan yang lurus dan menjauhkan kita dari jalan yang bengkok, yang pada gilirannya kita mendapat Ridho dari Allah SWT. serta diampuni segala dosa-dosa kita, sehingga kita kembali menjadi fitrah sebagaimana bayi yang baru lahir. Amin

“Jika hidup adalah anugerah  maka bersyukurlah kepadaNya, jika cobaan adalah ujian maka iman dan takwalah pelindungnya, jika sebelas bulan adalah dosa maka Ramadhanlah ampunannya”. TAQOBALALLAHU MINNA WA MINKUM, SHIYAMANA WA SHIYAMIKUM. MARHABAN YA RAMADHAN. Semoga  Ramadhan ini membawa berkah buat kita semua. Amin.

Sabtu, 16 Juli 2011

Kemuliaan Malam Nisfu Sya'ban


Pada malam nisfu sya’ban, tepatnya pada malam tanggal 15 sya’ban yang kebetulan bertepatan pada hari ini, tanggal 16 Juli 2011. Dalam kitab Majmu’ Syaarif, pustaka: Al-Alawiyyah – Semarang. Halaman 100-103, dijelaskan bahwa: hendaklah setelah sholat maghrib, sholat sunnah 2 rakaat. Pada rakaat pertama setelah membaca fatikhah disunnahkan membaca surat Al-Kaafirun dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas. Kemudian setelah salam membaca surat Yasiin 3X dengan niat :
  1. Minta dipanjangkan umur karena beribadah kepada Allah SWT.
  2. Minta rizki yang banyak serta halal karena untuk bekal ibadah kepada Allah SWT.
  3. Minta ditetapkan iman.
Kemudian setelah itu membaca do’a nisfu sya’ban.

Semoga apa yang telah kita kerjakan senantiasa diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT. Amiin...

Minggu, 10 Juli 2011

SEMANGAT KERJA DALAM ISLAM

Islam adalah agama yang paling sempurna yang diturunkan Allah SWT untuk seluruh umat manusia. Didalamnya diatur berbagai macam aturan, baik yang menyangkut ibadah maghdoh maupun ibadah ghairu maghdoh (muamalat). Islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk selalu bekerja keras di dalam kehidupannya. Ada banyak nash Al-Qur’an maupun hadis Nabi SAW yang mengajarkan agar umat Islam bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa melalaikan kehidupan akhirat.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 77, misalnya, Allah SWT menegaskan: “Dan carilah apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu.”

Begitu pula Rasulullah SAW mengingatkan dalam suatu hadisnya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok.”

Dalam ayat dan hadis diatas sangatlah jelas bahwa Islam menghendaki setiap muslim agar tidak mudah putus asa dan memiliki etos kerja (semangat kerja) yang tinggi dalam hidupnya. Namun dalam kesibukannya dalam urusan dunia hendaklah diniatkan untuk menjadi ladang amal yang baik untuk kehidupan akhirat. “Ad_dunya mazra’atul akhirath” Dunia adalah sawah ladang akhirat. Karena itu, segala perbuatan manusia selama didunia, baik dan buruk menjadi amal yang baik apabila itu didasarkan pada niat ibadah kepada Allah SWT.

Jadi cukup jelaslah konsep Islam mengenai urusan bekerja dan berusaha, yaitu Islam sangat menganjurkan umatnya bekerja keras dan tidak boleh menyia-nyiakan waktu dan kesempatan. Sungguh rugilah orang yang tidak memanfaatkan waktu untuk bekerja atau beramal kebajikan.
Dengan demikian semangat kerja dalam Islam hendaknya didasarkan pada niat ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT.

SEMANGAT !  SEMANGAT !  SEMANGAT !
Wallahu ‘alam bis-showwab.